Pengalaman Puasa di Ujung Utara Bumi

Jujur saja, berpuasa di Indonesia senantiasa lebih merupakan anugerah daripada penderitaan. Masih terbilang enteng dibanding di "negeri-negeri utara". Masih segar dalam ingatan saat saya menjalani puasa di Rusia enam tahun silam. Ramadhan yang jatuh pada 1 Agustus itu, bumi utara lagi kebagian matahari mencorong alias sedang musim panas. Hampir sepanjang hari, sang mentari banyak nongol dan hanya terlelap dalam waktu yang amat singkat. Akibatnya, puasa menjadi panjang dan sangat melelahkan jiwa dan raga. Berdasarkan kalender puasa saat itu, ibu kota Rusia, sebagai salah satu kota di ujung utara bumi, memulai puasa puasa (imsak) pada 03:15 dini hari dan berbuka pada 21:37. Bila dikalkulasi, para muslim di Rusia pada hari penuh berkah itu telah menahan lapar dan dahaga pada kisaran 18,5 jam . Atau enam jam lebih panjang dibandingkan di Indonesia. Luar biasa. Silakan membayangkan, waktu buka puasa jatuh pada 21:30 lalu salat Magrib dilanjutkan makan malam, m...